Langsung ke konten utama

PROSES PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA


"PROSES PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA"





Prototipe produk (purwarupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (leaduser) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).


Tahapan prototype. Sebelum mendesain produk barang atau jasa ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut:

 a) Pendefenisian produk Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
 b) Working Model. Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruahan dan di buat pada skala yang sepelunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk, dan menenmukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah di buat.Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype rekayasa. 
c) Prototipe rekayasa (engineering prototype) Dibuat seperti halnya working model, namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada tahap produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja opersioanal dan kebutuhan rancangan system produksi.
 d) Prototipe produksi (production prototype) Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan partnya. 
e) Qualifield production item Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus breakeven dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
 f) Model Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look– like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENANG LAWE

     Benang adalah sebuah serat yang panjang, digunakan untuk pemroduksian tekstil , penjahitan , crocheting , knitting , penenunan , dan pembuatan tambang. Benang dapat dibuat dari banyak fiber sintetik atau alami. Benang lawe merupakan benang yang tersusun dari serat serat . Benang umumnya digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu benang dasar  (simple yarns), benang hias (novelty yarns) dan benang bertekstur. 1. Benang Dasar (simple yarns) Benang dasar atau benang biasa merupakan jenis benang yang paling sederhana, meskipun terbuat dari satu serat yang sama atau serat campuran, tetapi jumlah pilinan pada keseluruhan panjangnya sama. Jenis benang yang tergolong benang dasar antara lain benang lawe, benang sering, benang tenun. Benang lawe atau benang mula adalah benang hasil proses pemintalan yang belum mendapat pilinan sehingga kurang kekuataanya. Benang tenun atau benang pintal yaitu benang lawe yang sudah mendapat pilinan sehingga struktur. Berdasar arah pilanan